Jumat, 21 Mei 2010

Kesimpulan dari Implementasi Sistem Informasi ( Metodologi SDLC Untuk Sistem Informasi Web )


Kesimpulan

1. Metodologi yang diusulkan dalam pengembangan sistem Web berasal dari banyak literatur tentang tips dan trik dalam merancang Web site, dan artikel mengenai sukses dan gagalnya dalam merancang Web site.

2. Dengan metodologi ini diharapkan akan mengambil user –user baru dan akan selalu melihat Web site, dengan selalu mengupdate informasi dan tampilan desain dibuat baik dan cepat dalam menjalankan Web site.

3. Pengembangan metodologi ini menganalisa sistem informasi Web secara umum, domain dengan kasus tertentu dapat disesuaikan dibagian analisa, seperti e-commerce, elearning atau yang lainnya dan untuk analisa dengan domain tersebut memerlukan studi literatur tersendiri.

Minggu, 09 Mei 2010

kendala apakah yang dihadapi dalam proses implementasi sistem

  1. Permasalahan


Dalam membangun sistem informasi Web terdapat beberapa kendala yang harus diperhatikan dalam membangun system informasi Web[1]:

1. Scalibility

2. Visual Desain

3. Comprehensive

4. Interactivity

5. Change Management.

Scalibility berhubungan dengan jumlah user yang tersebar luas dam karateristik dari masing–masing user, dapat berupa dari sisi bahasa, skill dan teknologi yang digunakan. Visual Desain selain dari tampilan Web, berhubungan pula dengan bagaimana user dapat memahami tampilan yang telah dibuat dan mengerti atau dapat menggunakan sistem yang telah dirancang. Comprhensive (pemahaman) Bagaimana membuat user tertarik dan memahami dengan informasi dari produk yang ditampilkan dengan kendala tingkat pemahaman user yang beragam.Interactivity. Membuat user memahami dan terbiasa dengan sistem yang terdapat di aplikasi Web, seperti link,pull down menu, dimana di aplikasi sistem informasi traditional pada umumnya, sistem yang ditampilkan seperti memasukan data, mengurutkan data, laporan. Sedangkan dalam sistem informasi Web terdapat menu interaktif seperti link dan undo.

Change Management, dalam hal ini merubah tampilan desain atau sistem dalam Web. User yang sudah terbiasa dengan tampilan lama akan kesulitan dengan tampilan baru, tanpa adanya petunjuk ataupun training yang dilakukan. Dalam sistem informasi Web yang menjadi kendala adalah bagaimana membuat user yang tidak mengerti atau user yang baru dapat memahami dengan sistem yang telah dibuat dan dirancang.

1.3 . Faktor – Faktor Kendala dan Suskesnya Membangun Sistem Informasi

Sebelum membangun sistem informasi terdapat beberapa faktor yang menentukan sukses dan gagal dalam pengembangkan system informasi

1.3.1 Kendala atau Tantangan Dalam Membangun Sistem Informasi [2] , diantaranya :

1. Kurangnya informasi dari user

2. Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan

3. Terdapatnya perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika project berjalan

4. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif

5. Kurangnya kemampuan skill dari user.

1.3.2 Faktor yang Menyebabkan Gagalnya Dalam Membangun Sistem Informasi [2]

1. Requirement atau kebutuhan yang kurang lengkap

2. Kurangnya keterlibatan user

3. Kurangya Resource / sumber daya

4. Hasil yang ingin dicapai tidak realistis

5. Perubahan Kebutuhan dan spesifikasi

6. Kurangnya perencanaan

7. Sistem tidak akan digunakan lagi

8. Kurangnya Managemen IT .

1.3.3 Faktor yang Menentukan Dalam Suksesnya Sistem Informasi [2]


- Keikutsertaan user dalam membangun sistem

- Dukungan dari manajemen eksekutif

- Kebutuhan sistem terpenuhi dan jelas

- Perencanaan yang tepat

-Tujuan yang akan dicapai memang suatu hal yang realities

Selasa, 13 April 2010

Tahapan Implementasi Sistem pada Metodologi SDLC untuk Sistem Informasi Web

Pengembangan Metodologi untuk Sistem informasi Web dalam project ini berdasarkan banyak literature, tahapan dalam methodology ini sama dengan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan Tahapan SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :

1. Planning

2. Analisa

- Analisa Teknologi

- Analisa Informasi

- Analisa User

- Analisa Biaya dan Resiko

3. Desain

- Desain Informasi

- Desain Grafik

- Database Application

- Model Development

- Database Design

- PHP Library Development

4. Implementasi

- Desain Review

- Pemilihan Sumber daya Hardware, Software

- Penulisan Program dan Instalasi

- Pengujian Web dan Dokumen Web

- Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )

Struktur Metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :


Gambar 1. Arsitektur SDLC Dalam Sistem informasi Web

2.2.1 Tahap Planning

Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan [4] :

 - Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi

 - Sistem Investigasi berupa wawancara,observasi, quesioner.

Dalam tahapan ini jika tahap feasibility hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client.

Contoh Form Request [5] :







































Setelah tahap proposal disetujui, maka rencana melakukan komunikasi dengan client, untuk mengetahui kebutuhan lebih detail dari project, kesepakatan waktu yang diperlukan dan biaya.

2.2.2 Tahap Analisa.

Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah [ 3] :

 - Analisa Teknologi , teknologi yang digunakan, pemilihan desain Web, desain grafis.

 - Analisa Informasi, mengenai informasi static dan informasi dinamis yang digunakan

 - Analisa User, Kategori user yang digunakan dalam sistem informasi Web.

 - Analisa Biaya dan Resiko

Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user.

Prototype [6] adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC ( Sistem Development Life Cycle).

Keuntungan dari Prototipe [6]

 - Mengurangi waktu dalam pengembangan system

- Mengurangi dan efisiensi dalam biaya.

 - Kebutuhan user akan dipenuhi disini, karena dengan proses iterasi semua kebutuhan user akan diketahui semua dengan adanya feedback dari user.

- Dengan adanya feedback dari user, secara iterasi kebutuhan akan kedepannya dapat direncanakan, selain itu user dan developer dapat mengetahui project secara jelas dan tepat.

Kekurangan dari Prototipe [6]

Hasil analisa tidak detail karena hanya mengenai pembahasan yang sedang difokuskan dengan user. Tidak ketahap selanjutnya.

 - Pengembang menjadi berfokuskan pada prototype yang telah dibuat.

 - Pengembangan sistem dapat menjadi lama dalam penyelesainnya

 - User akan terlalu

mengharapkan sistem yang sama yang ada di prototype Dalam tahap analisa, terdapat kegagalan dalam tahap ini sehingga banyak sistem Web aplikasi gagal diterapkan dalam membangun system informasi Web[3]. Diantaranya :

1. Umumnya produk yang ditawarkan tidak mencakup untuk user pemula karena sulit untuk user baru yang memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan produk.

2. Menu dalam sistem, kadang tidak user friendly, bagi programmer biasanya hal menu tersebut sudah mewakili atau mudah digunakan, namun untuk user, seperti permainan puzzle yang menunya tidak jelas.

3. Sistem yang ditampilkan, umumnya kurang dalam petunjuk dari setiap menu, sehingga user akan kesulitan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

4. Sistem atau produk yang digunakan membutuhkan kebutuhan yang tinggi ,misalkan dalam Website tersebut membutuhkan java applet dalam membuka halaman yang ingin ditampilkan. Hal ini berkaitan dengan bandwidth yang dimiliki oleh user. Umumnya user akan meninggalkan Web tersebut jika membutuhkan instalasi dan download untuk membuka sebuah situs.

5. Untuk menu pencarian produk masih kurang bagi user, sehingga user hanya mencari yang terdapat ditampilan di Web, tidak melihat produk keseluruhan. Atau juga kesulitan dalam mencari produk yang diinginkan.

2.2.3 Tahap Desain

Pada tahap desain dapat dibagi menjadi 2 hal yaitu :

 - Tahap Desain Informasi

 - Tahap Desain Grafik

Jika sistem informasi Web menggunakan database maka dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu [7]

 - Model Development

 - Desain Database

2.2.3.1 Tahap Desain Informasi

Tahap informasi, seperti desain dari set hyperlink-link halaman Web. Atau juga struktur desain dari database dan proses dari data. Dalam tahap ini dihasilkan dalam bentuk diagram yang menggambarkan informasi dalam bentuk hierarki.

2.2.3.2 Tahap Desain Grafis

Dalam tahap Desain grafik diperlukan kesesuaian dari [8] :

 - Warna

 - Layout ( tampilan )

 - Gambar dan graphic

Semuanya menjadi kesatuan agar terlihat menarik. Tidak lupa menambahkan logo perusahaan . Dalam tahap desain, dilakukan iterasi dengan user mengenai tampilan desain yang akan dibuat. User akan mengikuti perkembangan project dan permintaan user yang berubah – ubah dapat dihindari ditahap ini.

2.2.3.3 Model Development

Merupakan model yang akan digunakan sebagai arsiteketur sistem. Model ini menggambarkan relationship hubungan) dari sistem keseluruhan, antara semua fungsi dalam module yang terpisah, perubahan atau perpindahan data dari module dalam sistem.

2.2.3.4 Desain Database

Merupakan hubungan relasi antara table dapat berupa normalisasi, dan menggambarkan secara detail masukan dan keluaran data. Dalam mendesain sebuah Web terutama dalam tahap informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9] :

1. Informasi, dalam membuat system informasi Web, yang terpenting dari keinginan user adalah informasi yang diberikan dari situs tersebut. Informasi yang ditawarkan dapat berupa informasi produk, artikel, diskon harga, tips dan lain –lain.

2. Update Informasi Jika sebuah Web memiliki informasi yang statis, user jarang untuk melihat kembali situs tersebut walaupun secara desain sudah menarik namun tidak ada perubahan informasi maka user tidak akan mengujungi situs tersebut, Update informasi suatu cara untuk menarik user agar selalu mengunjungi situs.

3. Jumlah pengunjung Penambahan data untuk menampilkan junlah pengunjung yang tersedia dalam Web site, salah satu trik dalam memotivasi user untuk mengetahui berapa jumlah user yang telah mengunjungi Web site.

4. Akses cepat dalam membuka halaman Web Tampilan animasi seperti flash, java, image dapat membuat halaman Web dibuka sangat lama, umumnya user segan untuk menunggu Web site tersebut. Maka dalam merancang sebuah Web dioptimalkan design yang diperlukan.

5. Tampilan Desain yang baik dilihat. Untuk Web site bukanlah desain yang lebih diutamakan, namun lebih mudah dalam navigate Web. Kemudian Web site yang dibuat haruslah mempunyai credibility, jika user masuk ke Web site, user mempercayai situs tersebut tidak berisikan virus, spyware atau menuju ke situs terlarang.

6. Interaktif.

Dalam hal ini disajikan informasi yang membuat user tertarik ingin mengunjungi situs. Sebagai contoh situs roti dan kue, maka untuk menarik user atau pengunjung diberikan informasi seperti :

 - Artikel tentang resep roti

 - Diskon harga

 - Update informasi tentang produk yang dijual.

Terdaftar dalam search engine.Metoda yang praktis dan cepat untuk mengenalkan situs. Dapat melalui Google, Yahoo atau MSN dapat juga mengikuti mailing list, link dalam Web site lain .

Kemudian beberapa hal yang diperhatikan dalam membuat Web desain, diantaranya [8] :

- Halaman utama Web Site minimal membuka halaman sampai 8 detik atau minimal jika menggunakan bandwidth sekitar 56 K dengan modem.

- Menggunakan META tags di HTML di setiap halaman Web Site. Umumnya search engine akan mencari keyword berdasarkan Meta tags yang terdapat di HTML.

- Pemilihan Background dan warna text harus cermat. Kadang kombinasi background dan warna text membuat tulisan text jadi sulit dibaca.

- Mengurangi gambar animasi. Selain menggangu tampilan serta Web dengan banyak animasi terlihat tidak professional. Serta dengan banyak animasi halaman Web menjadi lama untuk dijalankan.

- Web site yang ditampilkan haruslah menspesifikasikan product yang ditawarkan. Umumya user jika tidak menemukan produk yang dicari akan dicari ke Web lain ataupun bahkan tidak pernah mengujungi situs yang dibuat.

- Jangan meletakan banner diatas halaman utama. Batasi jumlah banner disetiap halaman minimal 2 banner di setiap halaman.

- Tambahkan kontak informasi di setiap halaman dalam Web site. Dan usahakan membalas semua komentar dan saran lebih kurang 48 jam. Ini akan membantu dalam hubungan relationship.

- Periksa kembali tentang ejaan dan tata bahasa yang salah, serta link dan image berkerja dengan baik.

- Memudahkan desain supaya mudah dalam di navigate ( jelajahi).

 - Ujikan ke semua browser yang ada seperti Internet eksplorer, Firefox, Opera.

2.2.4 Tahap Implementasi

Dalam tahap terakhir ini menjadi beberapa langkah yaitu [3] :

 - Desain Review

 - Pemilihan Sumber daya Hardware, Software

 - Penulisan Program dan Instalasi

 - Pengujian Web dan Dokumen Web

 - Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )

Untuk tahap Desain Review, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9]:

- Pemeriksaan HTML, seperti link dalam setiap halaman dan file –file yang lainnya seperti image, file pdf, animasi dan lain –lain

- Disarankan mengurangi penggunaan frame dalam Web, perbedaan aplikasi browser yang digunakan mempengaruhi tampilan Web.

- Menggunakan ukuran font yang besar atau sedang, untuk memudahkan dalam membaca setiap halaman Web.

- Menghindari penggunaan kata "clik here" digantikan dengan "detail" atau "lebih lengkap". Membuat user tertarik untuk menuju halaman berikutnya.

- Menggunakan judul dokumen di setiap halaman, dalam HTML umumnya menggunakan <TITTLE> …..</TITTLE>.

Pemilihan sumber daya hardware dan software berhubungan dengan teknologi yang akan digunakan, penulisan program dan instalasi setelah ditetapkan teknologinya dan rancangan yang telah dianalisa sebelumnya seperti e-commerce atau hanya HTML. Dalam pengujian Web, dilakukan pengujian sistem untuk menguji kinerja dari sistem dan mencari kesalahan dari sistem.

Dalam pengujian documenter dapatbeberapa hal [10] :

1. Akurasi atau ketepatan dari dokumen. Seperti contact person yang dapat dihubungi dari penulis dokumen dan email yang dapat dihubungi.dan menghindari kerancuan antara Web master dengan contact person dalam penulis dokumen.

2. Authority Web. Dokumen yang telah diterbitkan dalam halaman Web, mencatumkan pula link dari situs lain, jika dokumen tersebut telah ditampilkan di situs lain

3. Objective Information. Mengenai keakuratan dokumen seperti batas waktu informasi dalam dokumen. Misalkan informasi lowongan kerja jika sudah dalam batas waktu yang ditetapkan, maka informasi tersebut haruslah dihapus.

4. Currency, jika informasi tersebut ditampilkan setiap hari maka terdapat keterangan perubahan dan update link, mengenai tanggal dan informasi.

Tahapan Implementasi Sistem Informasi

Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :

A. Identifikasi Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.

B. Inisiasi dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya

C. Analisisgstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.

D. Perencanaan Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.

E. Perancangan Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.

F. Implementasi Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

G. Pemeliharaan Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

Sumber : ( http://whaysworld.wordpress.com/2010/03/06/salah-satu-tahap-dari-proses-implementasi-sistem-dalam-tahapan-implementasi-sistem/ )

Jumat, 26 Februari 2010

Implementasi Sistem Informasi ( Metodologi SDLC Untuk Sistem Informasi Web )

Metodologi SDLC Untuk Sistem Informasi Web

  1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Teknologi perkembangan Web semakin berkembang, baik dari sisi teknologi maupun dari sisi user. Transaksi penjualan dan pembelian kini tidak hanya dilakukan secara lansung, seperti bertemu pembeli dan penjual dalam satu tempat, namun dengan adanya Web atau dikenal dengan Web site bisnis transaksi dapat dilakukan secara online. Contoh situs yang menggunakan transaksi penjualan dan pembelian secara online adalah www.amazon.com dan situs pelelangan www.ebay.com Dalam membangun sistem informasi Web, yang menjadi kendala dalam metodologi yang akan digunakan adalah tidak diketahui karateristik dari user dan jumlah user yang luas dan tersebar di seluruh dunia. Perbedaan dan pemahaman skill dari user, kemudian teknologi dan bahasa dari user menjadi masalah tersendiri dalam membangun sistem informasi Web . Dalam paper ini dipaparkan tahap –tahap atau teknik yang digunakan untuk membuat system informasi web. Dalam tahapan selanjutnya dibahas tentang kendala dalam sistem informasi. Tahapan selanjutnya perbandingan metodologi dalam membangun sistem informasi Web serta metodologi yang diusulkan dalam membangun sistem informasi Web.

  1. Permasalahan


Dalam membangun sistem informasi Web terdapat beberapa kendala yang harus diperhatikan dalam membangun system informasi Web[1]:

1. Scalibility

2. Visual Desain

3. Comprehensive

4. Interactivity

5. Change Management.

Scalibility berhubungan dengan jumlah user yang tersebar luas dam karateristik dari masing–masing user, dapat berupa dari sisi bahasa, skill dan teknologi yang digunakan. Visual Desain selain dari tampilan Web, berhubungan pula dengan bagaimana user dapat memahami tampilan yang telah dibuat dan mengerti atau dapat menggunakan sistem yang telah dirancang. Comprhensive (pemahaman) Bagaimana membuat user tertarik dan memahami dengan informasi dari produk yang ditampilkan dengan kendala tingkat pemahaman user yang beragam. Interactivity. Membuat user memahami dan terbiasa dengan sistem yang terdapat di aplikasi Web, seperti link, pull down menu, dimana di aplikasi sistem informasi traditional pada umumnya, sistem yang ditampilkan seperti memasukan data, mengurutkan data, laporan. Sedangkan dalam sistem informasi Web terdapat menu interaktif seperti link dan undo.

Change Management, dalam hal ini merubah tampilan desain atau sistem dalam Web. User yang sudah terbiasa dengan tampilan lama akan kesulitan dengan tampilan baru, tanpa adanya petunjuk ataupun training yang dilakukan. Dalam sistem informasi Web yang menjadi kendala adalah bagaimana membuat user yang tidak mengerti atau user yang baru dapat memahami dengan sistem yang telah dibuat dan dirancang.

1.3 . Faktor – Faktor Kendala dan Suskesnya Membangun Sistem Informasi

Sebelum membangun sistem informasi terdapat beberapa faktor yang menentukan sukses dan gagal dalam pengembangkan system informasi

1.3.1 Kendala atau Tantangan Dalam Membangun Sistem Informasi [2] , diantaranya :

1. Kurangnya informasi dari user

2. Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan

3. Terdapatnya perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika project berjalan

4. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif

5. Kurangnya kemampuan skill dari user.

1.3.2 Faktor yang Menyebabkan Gagalnya Dalam Membangun Sistem Informasi [2]

1. Requirement atau kebutuhan yang kurang lengkap

2. Kurangnya keterlibatan user

3. Kurangya Resource / sumber daya

4. Hasil yang ingin dicapai tidak realistis

5. Perubahan Kebutuhan dan spesifikasi

6. Kurangnya perencanaan

7. Sistem tidak akan digunakan lagi

8. Kurangnya Managemen IT .

1.3.3 Faktor yang Menentukan Dalam Suksesnya Sistem Informasi [2]


- Keikutsertaan user dalam membangun sistem

- Dukungan dari manajemen eksekutif

- Kebutuhan sistem terpenuhi dan jelas

- Perencanaan yang tepat

-Tujuan yang akan dicapai memang suatu hal yang realities

  1. Metode yang Diusulkan

    2.1 . Modifikasi SDLC

Pengembangan Metodologi untuk Sistem informasi Web dalam project ini berdasarkan banyak literature, tahapan dalam methodology ini sama dengan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan Tahapan SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :

1. Planning

2. Analisa

 - Analisa Teknologi

 - Analisa Informasi

 - Analisa User

 - Analisa Biaya dan Resiko

3. Desain

 - Desain Informasi

 - Desain Grafik

 - Database Application

 - Model Development

 - Database Design

 - PHP Library Development

4. Implementasi

 - Desain Review

 - Pemilihan Sumber daya Hardware, Software

 - Penulisan Program dan Instalasi

 - Pengujian Web dan Dokumen Web

 - Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )

Struktur Metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :


Gambar 1. Arsitektur SDLC Dalam Sistem informasi Web

2.2.1 Tahap Planning

Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan [4] :

 - Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi

 - Sistem Investigasi berupa wawancara,observasi, quesioner.

Dalam tahapan ini jika tahap feasibility hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client.

Contoh Form Request [5] :







































Setelah tahap proposal disetujui, maka rencana melakukan komunikasi dengan client, untuk mengetahui kebutuhan lebih detail dari project, kesepakatan waktu yang diperlukan dan biaya

2.2.2 Tahap Analisa.

Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah [ 3] :

 - Analisa Teknologi , teknologi yang digunakan, pemilihan desain Web, desain grafis.

 - Analisa Informasi, mengenai informasi static dan informasi dinamis yang digunakan

 - Analisa User, Kategori user yang digunakan dalam sistem informasi Web.

 - Analisa Biaya dan Resiko

Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user.

Prototype [6] adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC ( Sistem Development Life Cycle).

Keuntungan dari Prototipe [6]

 - Mengurangi waktu dalam pengembangan system

- Mengurangi dan efisiensi dalam biaya.

 - Kebutuhan user akan dipenuhi disini, karena dengan proses iterasi semua kebutuhan user akan diketahui semua dengan adanya feedback dari user.

- Dengan adanya feedback dari user, secara iterasi kebutuhan akan kedepannya dapat direncanakan, selain itu user dan developer dapat mengetahui project secara jelas dan tepat.

Kekurangan dari Prototipe [6]

Hasil analisa tidak detail karena hanya mengenai pembahasan yang sedang difokuskan dengan user. Tidak ketahap selanjutnya.

 - Pengembang menjadi berfokuskan pada prototype yang telah dibuat.

 - Pengembangan sistem dapat menjadi lama dalam penyelesainnya

 - User akan terlalu

mengharapkan sistem yang sama yang ada di prototype Dalam tahap analisa, terdapat kegagalan dalam tahap ini sehingga banyak sistem Web aplikasi gagal diterapkan dalam membangun system informasi Web[3]. Diantaranya :

1. Umumnya produk yang ditawarkan tidak mencakup untuk user pemula karena sulit untuk user baru yang memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan produk.

2. Menu dalam sistem, kadang tidak user friendly, bagi programmer biasanya hal menu tersebut sudah mewakili atau mudah digunakan, namun untuk user, seperti permainan puzzle yang menunya tidak jelas.

3. Sistem yang ditampilkan, umumnya kurang dalam petunjuk dari setiap menu, sehingga user akan kesulitan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

4. Sistem atau produk yang digunakan membutuhkan kebutuhan yang tinggi ,misalkan dalam Website tersebut membutuhkan java applet dalam membuka halaman yang ingin ditampilkan. Hal ini berkaitan dengan bandwidth yang dimiliki oleh user. Umumnya user akan meninggalkan Web tersebut jika membutuhkan instalasi dan download untuk membuka sebuah situs.

5. Untuk menu pencarian produk masih kurang bagi user, sehingga user hanya mencari yang terdapat ditampilan di Web, tidak melihat produk keseluruhan. Atau juga kesulitan dalam mencari produk yang diinginkan.

2.2.3 Tahap Desain

Pada tahap desain dapat dibagi menjadi 2 hal yaitu :

 - Tahap Desain Informasi

 - Tahap Desain Grafik

Jika sistem informasi Web menggunakan database maka dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu [7]

 - Model Development

 - Desain Database

2.2.3.1 Tahap Desain Informasi

Tahap informasi, seperti desain dari set hyperlink-link halaman Web. Atau juga struktur desain dari database dan proses dari data. Dalam tahap ini dihasilkan dalam bentuk diagram yang menggambarkan informasi dalam bentuk hierarki.

2.2.3.2 Tahap Desain Grafis

Dalam tahap Desain grafik diperlukan kesesuaian dari [8] :

 - Warna

 - Layout ( tampilan )

 - Gambar dan graphic

Semuanya menjadi kesatuan agar terlihat menarik. Tidak lupa menambahkan logo perusahaan . Dalam tahap desain, dilakukan iterasi dengan user mengenai tampilan desain yang akan dibuat. User akan mengikuti perkembangan project dan permintaan user yang berubah – ubah dapat dihindari ditahap ini.

2.2.3.3 Model Development

Merupakan model yang akan digunakan sebagai arsiteketur sistem. Model ini menggambarkan relationship hubungan) dari sistem keseluruhan, antara semua fungsi dalam module yang terpisah, perubahan atau perpindahan data dari module dalam sistem.

2.2.3.4 Desain Database

Merupakan hubungan relasi antara table dapat berupa normalisasi, dan menggambarkan secara detail masukan dan keluaran data. Dalam mendesain sebuah Web terutama dalam tahap informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9] :

1. Informasi, dalam membuat system informasi Web, yang terpenting dari keinginan user adalah informasi yang diberikan dari situs tersebut. Informasi yang ditawarkan dapat berupa informasi produk, artikel, diskon harga, tips dan lain –lain.

2. Update Informasi Jika sebuah Web memiliki informasi yang statis, user jarang untuk melihat kembali situs tersebut walaupun secara desain sudah menarik namun tidak ada perubahan informasi maka user tidak akan mengujungi situs tersebut, Update informasi suatu cara untuk menarik user agar selalu mengunjungi situs.

3. Jumlah pengunjung Penambahan data untuk menampilkan junlah pengunjung yang tersedia dalam Web site, salah satu trik dalam memotivasi user untuk mengetahui berapa jumlah user yang telah mengunjungi Web site.

4. Akses cepat dalam membuka halaman Web Tampilan animasi seperti flash, java, image dapat membuat halaman Web dibuka sangat lama, umumnya user segan untuk menunggu Web site tersebut. Maka dalam merancang sebuah Web dioptimalkan design yang diperlukan.

5. Tampilan Desain yang baik dilihat. Untuk Web site bukanlah desain yang lebih diutamakan, namun lebih mudah dalam navigate Web. Kemudian Web site yang dibuat haruslah mempunyai credibility, jika user masuk ke Web site, user mempercayai situs tersebut tidak berisikan virus, spyware atau menuju ke situs terlarang.

6. Interaktif.

Dalam hal ini disajikan informasi yang membuat user tertarik ingin mengunjungi situs. Sebagai contoh situs roti dan kue, maka untuk menarik user atau pengunjung diberikan informasi seperti :

 - Artikel tentang resep roti

 - Diskon harga

 - Update informasi tentang produk yang dijual.

Terdaftar dalam search engine.Metoda yang praktis dan cepat untuk mengenalkan situs. Dapat melalui Google, Yahoo atau MSN dapat juga mengikuti mailing list, link dalam Web site lain .

Kemudian beberapa hal yang diperhatikan dalam membuat Web desain, diantaranya [8] :

- Halaman utama Web Site minimal membuka halaman sampai 8 detik atau minimal jika menggunakan bandwidth sekitar 56 K dengan modem.

- Menggunakan META tags di HTML di setiap halaman Web Site. Umumnya search engine akan mencari keyword berdasarkan Meta tags yang terdapat di HTML.

- Pemilihan Background dan warna text harus cermat. Kadang kombinasi background dan warna text membuat tulisan text jadi sulit dibaca.

- Mengurangi gambar animasi. Selain menggangu tampilan serta Web dengan banyak animasi terlihat tidak professional. Serta dengan banyak animasi halaman Web menjadi lama untuk dijalankan.

- Web site yang ditampilkan haruslah menspesifikasikan product yang ditawarkan. Umumya user jika tidak menemukan produk yang dicari akan dicari ke Web lain ataupun bahkan tidak pernah mengujungi situs yang dibuat.

- Jangan meletakan banner diatas halaman utama. Batasi jumlah banner disetiap halaman minimal 2 banner di setiap halaman.

- Tambahkan kontak informasi di setiap halaman dalam Web site. Dan usahakan membalas semua komentar dan saran lebih kurang 48 jam. Ini akan membantu dalam hubungan relationship.

- Periksa kembali tentang ejaan dan tata bahasa yang salah, serta link dan image berkerja dengan baik.

- Memudahkan desain supaya mudah dalam di navigate ( jelajahi).

 - Ujikan ke semua browser yang ada seperti Internet eksplorer, Firefox, Opera.

2.2.4 Tahap Implementasi

Dalam tahap terakhir ini menjadi beberapa langkah yaitu [3] :

 - Desain Review

 - Pemilihan Sumber daya Hardware, Software

 - Penulisan Program dan Instalasi

 - Pengujian Web dan Dokumen Web

 - Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )

Untuk tahap Desain Review, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan [9]:

- Pemeriksaan HTML, seperti link dalam setiap halaman dan file –file yang lainnya seperti image, file pdf, animasi dan lain –lain

- Disarankan mengurangi penggunaan frame dalam Web, perbedaan aplikasi browser yang digunakan mempengaruhi tampilan Web.

- Menggunakan ukuran font yang besar atau sedang, untuk memudahkan dalam membaca setiap halaman Web.

- Menghindari penggunaan kata "clik here" digantikan dengan "detail" atau "lebih lengkap". Membuat user tertarik untuk menuju halaman berikutnya.

- Menggunakan judul dokumen di setiap halaman, dalam HTML umumnya menggunakan <TITTLE> …..</TITTLE>.

Pemilihan sumber daya hardware dan software berhubungan dengan teknologi yang akan digunakan, penulisan program dan instalasi setelah ditetapkan teknologinya dan rancangan yang telah dianalisa sebelumnya seperti e-commerce atau hanya HTML. Dalam pengujian Web, dilakukan pengujian sistem untuk menguji kinerja dari sistem dan mencari kesalahan dari sistem.

Dalam pengujian documenter dapatbeberapa hal [10] :

1. Akurasi atau ketepatan dari dokumen. Seperti contact person yang dapat dihubungi dari penulis dokumen dan email yang dapat dihubungi.dan menghindari kerancuan antara Web master dengan contact person dalam penulis dokumen.

2. Authority Web. Dokumen yang telah diterbitkan dalam halaman Web, mencatumkan pula link dari situs lain, jika dokumen tersebut telah ditampilkan di situs lain

3. Objective Information. Mengenai keakuratan dokumen seperti batas waktu informasi dalam dokumen. Misalkan informasi lowongan kerja jika sudah dalam batas waktu yang ditetapkan, maka informasi tersebut haruslah dihapus.

4. Currency, jika informasi tersebut ditampilkan setiap hari maka terdapat keterangan perubahan dan update link, mengenai tanggal dan informasi.

3.Studi Kasus

Dalam kasus ini mengambil studi kasus perusahaan handphone yang ingin meluaskan pangsa pasarnya, dengan cara pembelian HP dilakukan dengan online atau lewat internet. Dalam merancang sistem ini maka akan dilakukan metodologi yang telah diusulkan dalam sistem informasi web.

Dalam metodologi ini terdapat beberapa tahapan:

1. Planning

2. Analisa

 - Analisa Teknologi

 - Analisa Informasi

 - Analisa User

 - Analisa Biaya dan Resiko

3. Desain

 - Desain Informasi

 - Desain Grafik

 - Database Application

 - Model Development

 - Database Design

4. Implementasi

- Desain Review

- Pemilihan Sumber daya Hardware, Software

- Penulisan Program dan Instalasi

- Pengujian Web dan Dokumen Web

- Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance ) Sebelum perancangan sistem, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya

- Informasi dari user dan partisipasinya dalam membangun sistem

- Dukungan dari manajemen eksekutif

- Kebutuhan sistem terpenuhi dan jelas

- Perencanaan yang tepat

- Tujuan yang akan dicapai memang suatu hal yang realities

3.1 Planning

Diasumsikan feasibility dalam perusahaan tersebut lengkap, seperti keabsahan dari perusahaan dari segi hukum, kemajuan perusahaan tersebut dari segi ekonomi, struktur organisasi yang ada, visi dan misi perusahaan.

Setelah hal tersebut dipenuhi maka masuk ke tahap selanjutnya yaitu sistem investigasi Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah

memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user. Diasumsikan user telah mengisi form tersebut, dan salah satu contohnya sebagai berikut:































Dari Form yang tertulis dapat dirangkum kembali, bahwa client :

· Menginginkan situs penjualan online dengan Desain web site HTML kemudian adanya Desain grafis dapat berupa flash atau yang lainnya

· Menggunakan Optimal search engine

· Tidak mengetahui teknologi dan database yang akan digunakan

· Waktu project 15 hari, untuk siap ditampilkan

· Dana Rp .3.000.000 ( dapat dinegoisasi,

dapat lebih tinggi atau lebih rendah ) Setelah Form ini diterima, maka akan dilakukan negosiasi untuk lebih detail seperti kesepakatan waktu, harga . dan bila dianggap sudah tetap dengan form yang diatas, maka akan masuk ketahap analisa

3.2 Analisa

Dalam tahap analisa, menjadi beberapa tahap yaitu :

· Analisa Teknologi, dalam tahap ini menganalisa teknologi yang akan digunakan seperti :

_ Karena menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver.

_ Memerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.

_ Dengan Biaya Rp.3.000.000 maka tidak dimungkinkan untuk membeli produk yang lisensi seperti dari Microsoft. Solusi lain menggunakan produk Open Source seperti PHP dan Mysql sebagai database.

3.2.1 Analisa Informasi

Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah

- Informasi persediaan ( stock ) produk

- Informasi Harga Produk dan diskon

- Informasi Artikel, tips dan trik

- Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend

3.2.2 Analisa User

Dalam tahap ini mengidentifikasi kategori user yang akan melihat sistem yang akan dibuat. Hasil akhirnya adalah menambah user yang online dalam situs yang dibuat.untuk semua kategori user. Dalam tahap analisa ini dikategorikan user:

- User yang tidak memahami teknologi web dapat menjelajah isi web yang ada tanpa ada kesulitan

- User yang sudah paham dalam teknologi web akan selalu mengunjungi situs, untuk mengetahui informasi dalam web tersebut.

- Semua user akan mudah melakukan pencarian dalam produk yang dicari

3.2.3 Analisa Biaya dan Resiko

Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) atau biaya kirim ke user. Resiko yang terjadi adalah tidak sampainya produk ke user atau penipuan dari user.

Untuk transaksi online, dengan biaya yang tidak telalu tinggi, tidak dituntut untuk transaksi seperti amazon.com, yang sudah kerjasama dengan lembaga perbankan seperti VISA, layanan jasa seperti kredit card. Untuk transaksi dapat melakukan telepon, via email atau fax dengan cara mengirimkan bukti pembayaran melalui ATM dari user, yang kemudian user akan mengirimkan bukti dengan fax dengan identitas dan alamat, selanjutnya produk dikirimkan ke user.

3.3 Tahap Desain

3.3.1 Desain informasi

Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam system tersebut terdapat database maka digunakan tahap model development dan Database desain. Dari permintan user digunakan optimal untuk pencarian dalam web, maka dilakukan penambahan META tags di setiap HTML sebagai index yang digunakan dalam mesin pencari.

3.3.2 Desain Grafik

Pada tahap ini merupakan desain yang akan digunakan dalam sistem informasi web. Desain yang akan dirancang pada akhirnya harus terlihat baik dan mudah dalam navigasi ( jelajah) kesesuaian warna teks dan latar belakang menjadi nilai tambah sendiri dalam desain.

3.3.3 Model Development

Merupakan tahap untuk memodelkan seluruh proses yang ada, seperti proses penyimpanan data, update artikel, Menampilkan data dari database dan lain-lain Contoh ilustrasi Model Development: Proses Transaksi Barang ( Penjualan dan Pembelian ) Proses Update Data ( Persediaan Barang) Proses Update Informasi Halaman WebSite ( Produk terbaru, Harga Produk, Persediaan Produk)

3.3.4 Database Desain

Merupakan tahap dalam memodelkan desain database atau desain table, hubungan antara table, atau pula normalisasi table. Contoh :

Tabel 3. Ilustrasi Database Desain













3.4 Tahap Implementasi

Tahap selanjutnya Implementasi, yang terdiri dari beberapa tahap.

3.4.1 Penulisan Program dan Instalasi

Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisa dan didesain semua maka program yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql.

3.4.2 Desain Review

Setelah tahap penulisan dan instalasi selesai maka pengujian desain review, dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak adanya lokasi link, image yang salah, pengujian sistem sepertipenyimpanan data, update artikel dan lain –lain

3.4.3 Pemilihan Sumber Daya Hardware dan Software

Dalam tahap ini seperti Software dan Hardware yang digunakan untuk Web server ataupun pemilihan ISP untuk domain dan penyimpanan data jika menggunakan layanan jasa Internet Service Provider

3.4.4 Pengujian Web dan Dokumen Web

Dalam tahap ini mengujikan Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web. Dalam pemeriksaan dokumen Web terdapat beberapa hal yang diperhatikan yaitu:

· Akurasi atau ketepatan dari dokumen. Seperti contact person yang dapat dihubungi dari penulis dokumen dan email yang dapat dihubungi.dan menghindari kerancuan antara Web master dengan contact person dalam penulis dokumen.

· Authority Web. Dokumen yang telah diterbitkan dalam halaman Web, mencatumkan pula link dari situs lain, jika dokumen tersebut telah ditampilkan di situs lain

· Objective Information. Mengenai keakuratan dokumen seperti batas waktu informasi dalam dokumen. Misalkan informasi lowongan kerja jika sudah dalam batas waktu yang ditetapkan, maka informasi tersebut haruslah dihapus.

· Currency, jika informasi tersebut ditampilkan setiap hari maka terdapat keterangan perubahan dan update link, mengenai tanggal dan informasi.

3.4.5 Update Informasi atau Update Teknologi ( Maintenance )

Merupakan tahap untuk update informasi seperti informasi harga barang, produk terbaru, tips dan trik artikel seperti artikel perawatan HP, Informasi HP terbaru kelebihan dan kekurangan dari masing – masing HP.

4.Kesimpulan

1. Metodologi yang diusulkan dalam pengembangan sistem Web berasal dari banyak literatur tentang tips dan trik dalam merancang Web site, dan artikel mengenai sukses dan gagalnya dalam merancang Web site.

2. Dengan metodologi ini diharapkan akan mengambil user –user baru dan akan selalu melihat Web site, dengan selalu mengupdate informasi dan tampilan desain dibuat baik dan cepat dalam menjalankan Web site.

3. Pengembangan metodologi ini menganalisa sistem informasi Web secara umum, domain dengan kasus tertentu dapat disesuaikan dibagian analisa, seperti e-commerce, elearning atau yang lainnya dan untuk analisa dengan domain tersebut memerlukan studi literatur tersendiri.


Sumber ( http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:q899jC7fMyMJ:research.mercubuana.ac.id/proceeding/Metodologi-SDLC-Untuk-Sistem-Informasi-Web.pdf+contoh+organisasi+dengan+sistem+SDLC&hl=id&gl=id&sig=AHIEtbQBRzB53qGnuTMDz91XlXNTP8zFXw&pli=1 )